1. Terbitkan Bukumu, Gandakan Gagasanmu

Mengapa Harus Berani Memodali Naskah sendiri?
Kalau karya Anda memiliki banyak kelebihan itu mungkin akan mudah melewati seleksi di Penerbit  Umum. Tetapi ternyata  istilah “nilai lebih” itu sangat relatif. Banyak kejadian naskah yang tadinya dianggap laku jual ketika diterbitkan ternyata jeblok di pasaran. Akhirnya cuma numpuk di gudang. Penerbit merugi, penulisnya pun seret pendapatan.
Ada juga naskah yang tadinya dianggap tidak laku ternyata justru laris.  Apa yang terjadi di balik kenyataan itu? Ternyata sampai sekarang para pengelola penerbit tidak memiliki akurasi untuk menilai mana buku yang pasti laku. Mereka hanya bisa menduga-duga tingkat responsivitas konsumen berhenti pada jenis-jenis buku panduan; yang memiliki segmen khusus sebagai buku yang selalu dibutuhkan masyarakat.
Tetapi itu sungguh tidak memuaskan. Pemilik penerbitan tidak mungkin hanya mengandalkan jenis buku tersebut sebagai pilar industrinya. Adapun jenis buku Agama, Pendidikan, How-to, dan beberapa jenis buku lain masing-masing penerbit harus siap untuk berspekulasi. Hal itu disebabkan karena persaingan buku begitu ketat.
Kalau mengintip dari dapur redaksi penerbit, kebanyakan naskah para penulis dikembalikan. Rata-rata hanya 5-10 persen saja yang diterima dari jumlah naskah yang masuk. Artinya dari 100 naskah yang masuk bisanya hanya 5-10 naskah yang diterbitkan. Adapun buku yang tergolong laris dari jumlah 5-10 buku itu biasanya hanya 1 buah buku, 2 buah laku lambat  dan 2 buku laku dengan sangat lambat. Selebihnya jeblok.
Apakah naskah-naskah yang ditolak itu buruk kualitasnya?
Belum tentu. Bisa jadi karena penerbit sudah memiliki naskah serupa. Bisa jadi karena alokasi modalnya seret, bisa pula lebih memilih naskah penerjemahan yang lebih murah, memilih nama penulis yang sudah terkenal atau karena alasan lain.
Maka, menjadi naas bagi para penulis yang menginginkan impiannya berkarya tidak tersalurkan. Banyak para penulis, terutama penulis pemula, juga para dosen ini menunda bukunya terbit sampai bertahun-tahun.
Atas dasar pertimbangan inilah Penerbit Memetika Berdiri untuk memberikan kemudahan dengan pola kerjasama antara penerbit dengan penulis.

Prinsip Kerjasama:
Prinsip kerjasama tersebut berwujud; penulis memodali biaya produksi dan biaya cetak. Penerbit memfasilitasi, memberikan konsultasi, menyalurkan distribusi dan juga membantu promosi.

Keuntungan Kerjasama:
1. Dengan cara ini naskah Anda yang menurut Anda sendiri memiliki nilai lebih punya kesempatan untuk tampil bersaing dan membuka peluang menjadi buku laris di pasar buku nasional.
2. Dengan cara ini pula seorang penulis bisa mendapatkan keuntungan berlipat karena partisipasi modalnya tersebut. Jika sebagian bukunya dijual sendiri, sang penulis bisa untung antara 50-75 persen. Sedangkan buku yang disalurkan melalui distributor mendapatkan keuntungan antara 20-25 persen. Ini sungguh jauh berbeda dengan sekedar diterbitkan lalu mendapat royalti yang kisarannya hanya 7-12 persen.
3. Dengan cara ini pula seorang penulis tidak sekedar bisa berproduksi, melainkan juga mengasah naluri kewirausahannya karena  karena kemampuan berbisnis sendiri. Kalaupun cuma mampu menjualkan buku beberapa ratus buah,keuntungannya sudah luar biasa. Sedangkan sebagiannya tetap memiliki peluang untuk laku melalui pola penitipan distributor.
Segera siapkan naskah Anda. Siapkan modal Anda.[f]

NB: Untuk perhitungan gambaran biaya produksi dan cetak bisa lanjutkan di bagian Seputar Penerbitan dan Seputar Cetak.

2 komentar:

  1. Berikan contoh perhitungan modal dan marginbya donk..

    BalasHapus
  2. barangkali bisa dibaca di http://memebuk.blogspot.com/2010/12/seputar-cetak-buku.html

    BalasHapus